15 October 2012

bagaimana cara pemasaran hasil ternak kalkun

Masih melanjut seri ayam kalkun nih, kali ini akan saya share mengenai pemasaran ayam kalkun. Cara pemasaran ayam kalkun pertama kali bisa dengan terlebih dahulu menawarkan ke lingkungan terdekat, seperti kawan-kawan dekat. Biasanya dari sana akan banyak yang memesan anakan kalkun. Hal ini akan sangat lebih mudah jika sang kawan tersebut memang suka memelihara unggas. Kemudian bisa dilanjutkan dengan memasarkannya secara online untuk menawarkan secara langsung ke peternak pemula maupun ke sesama peternak senior. Agar lebih mudah dalam memasarkan ayam kalkun, ada baiknya membentuk kelompok ternak, dari kelompok ternak bisa memasarkan hasilnya ke supplier atau restoran dengan permintaan secara kontinu. Sehingga masalah yang sering dihadapi peternak kecil berupa rutinitas pengiriman bisa teratasi. Hal ini juga bisa menghindarkan para peternak kecil dari himpitan harga para tengkulak. Bagi anda yang belum terlalu paham cara ternak kalkun, tetap bisa mengawali usaha ini namun dengan modal kecil hanya sekitar Rp.500rb yang digunakan untuk membeli sepasang indukan. Sedangkan jika ingin langsung berbisnis skala sedang, bisa memelihara 10-50 ekor indukan di lahan sekitar 50-200m². Lahan tersebut biasanya digunakan untuk area pemeliharaan berupa ruang terbuka (umbaran), penemparan mesin tetas, kandang kawin, kandang indukan dan kandang anakan. Kendala dan Resiko Kendala yang paling dirasakan pelaku terutama untuk penjualan ke luar pulau jawa yaitu pada bagian pengurusan surat jalan. Resiko yang dihadapi jika ada wabah penyakit terutama virus flu burung yang akan sulit penanganannya. Hal ini tentu harus dicegah dengan menjaga kebersihan kandang dan memberi pakan yang cukup serta vitamin. Untuk anakan bisa diberi suplemen seperti vitachik atau suplemen alami, misalnya air gula merah. Kunjungi juga dinas peternakan setempat yang menyediakan vaksin untuk unggas secara gratis. Dan jangan lupa berkonsultasi pada peternak-peternak senior yang lebih berpengalaman.